Pergeseran Budaya Akibat Pesatnya Kemajuan Teknologi


Teknologi Komunikasi dan Informasi adalah aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan manusia dalam mengalirkan informasi atau pesan dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan manusia (aktivitas sosial) agar tercapai tujuan komunikasi.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sendiri telah menimbulkan dampak dan pengaruh terhadap budaya pada masyarakat, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu aspek kehidupan yang paling terpengaruh dengan perkembangan ini adalah aspek kebudayaan masyarakat yang sedikit demi sedikit mengalami pergeseran.

Perkembangan pesat dalam bidang teknologi telah membawa dampak signifikan, memicu perubahan kepada masyarkat untuk saling berinteraksi. Dalam penggunaan media sosial, fenomena ini tidak hanya menggambarkan perkembangan teknologi, tetapi juga memainkan peran sentral dalam mengubah dinamika sosial-budaya ditengah masyarakat.

Media sosial sebagai elemen utama dalam budaya digital, membuka pintu bagi setiap individu maupun kelompok untuk menyampaikan cerita, nilai, dan identitas budaya. Dapat dikatakan bahwa media sosial merupakan sebuah fenomena utama terhadap dinamika sosial-budaya. Melalui platform-platform ini, penggunaan dapat dengan cepat berpartisipasi dalam percapakan global, menciptakan ikatan sosial dan mengakses keragaman budaya.

Media sosial merupakan sebuah media online, dimana individu, kelompok atau organisasi dapat membuat dan membagi konten, seperti gambar, video serta berinteraksi dengan penggunaan lainnya. Namun, media sosial membuka pintu bagi interaksi dan pertukaran budaya yang lebih luas.

Penyebaran informasi yang cepat menciptakan gelembung informasi, dimana suatu kelompok atau induvidu cenderung dan terpapar hanya pada pandangan yang sejalan dengan keyakinan mereka dalam menggunakan media sosial

 

Pengaruh Media Sosial Terhadap Budaya dan Agama

Dalam menghadapi dinamika zaman, penting bagi masyarakat untuk memahami dan menggali kembali nilai-nilai agama dan budaya dalam penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi dan interaksi sosial. Media sosial telah menjadi salah satu bagian dari integral dalam kehidupan masyarakat sosial, membentuk pola komunikasi, serta memengaruhi cara pandang dan perilaku individu.

Media sosial memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk opini dan perilaku Masyarakat. Agama, menjadi landasan moral dan etika, dapat menjadi pedoman dalam penggunaan media sosial agar lebih bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai keagamaan.

Media sosial dapat digunakan sebagai platform untuk membagikan informasi, cerita, dan tradisi-tradisi kebudayaan yang dapat memperkaya pemahaman dan apresiasi antaranggota masyarakat. dengan revolusi digital membuka peluang besar untuk menyebarkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya melalui media sosial.

Akan tetapi, kemajuan teknologi telah membuka pintu bagi masuknya budaya asing ke Indonesia, baik melalui media massa, film, musik, maupun internet. Pengaruh budaya asing ini sering kali menarik bagi generasi muda yang mungkin lebih tertarik pada budaya populer global dibandingkan dengan tradisi lokal mereka. Misalnya, penggunaan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari atau preferensi terhadap makanan cepat saji ala Barat dibandingkan dengan masakan tradisional. Teknologi juga mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi. Media sosial telah menjadi platform utama bagi banyak orang untuk berbagi informasi, berkomunikasi, dan bahkan mengekspresikan identitas budaya mereka. Namun, ini juga bisa mengarah pada homogenisasi budaya, di mana identitas lokal mulai memudar dan digantikan oleh tren global yang lebih dominan.

Perubahan ini menimbulkan tantangan bagi pelestarian nilai-nilai tradisional seperti gotong royong, kebersamaan, dan menghormati orang tua. Di beberapa daerah, tradisi gotong royong mulai terkikis karena masyarakat lebih fokus pada kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka. Teknologi yang seharusnya mendukung komunikasi justru sering kali menciptakan jarak antarindividu dalam keluarga atau komunitas.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran budaya tersebut ialah :

·         Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, terutama melalui internet dan media sosial, yang seolah-olah tidak ada batasan ruang dan waktu bagi seluruh masyarakat di dunia, telah menjadi katalisator bagi perubahan sosial budaya

·         Perubahan dalam pola pekerjaan, kebijakan ekonomi yang menciptakan tantangan baru serta peluang bagi perkembangan budaya masyarakat.

·         Perubahan dalam struktur demografis, seperti pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, memainkan peran dalam membentuk dinamika sosial budaya

Dalam setiap perubahan ini, Pendidikan sangat penting dalam mentransmisikan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. Pendidikan tidak hanya mencakup pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter dan sikap sosial masyarakat.

Pendidikan dan kesadaran digital memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan berdaya saing di era digital ini. Pendidikan adalah kunci utama untuk mempersiapkan individu agar mampu menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dalam dunia yang semakin terkoneksi secara global. Di sisi lain, kesadaran digital menjadi landasan untuk memahami dan menggunakan teknologi informasi dengan bijak. Dalam kombinasi, keduanya membentuk fondasi kuat bagi masyarakat untuk bersikap proaktif dan produktif dalam era digital.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Menyambut Bonus Demografi, Sumatera Utara menyiapkan Kesehatan Sumber Daya Manusia.

Kemiskinan di Kepulauan Nias cukup tinggi, Bagaimana peran Pemerintah?

THINGS TO DO IN LAKE TOBA, DANAU TERBESAR DI INDONESIA DENGAN SEJUTA KEINDAHANNYA